22 April 2020


Unesa.ac.id-Surabaya, Pandemi covid-19 tidak menghalangi kita untuk mengetahui isu-isu hangat yang sedang marak di masyarakat. Sadar akan hal tersebut, laboratorium PMP-KN Unesa gelar diskusi virtual dengan tema “Moral Masyarakat dalam Menghadapi Darurat Covid-19” pada hari Selasa, 21 April 2020. Acara yang dimoderatori oleh Listyaningsih, S.Pd., M.Pd., dimulai dari pukul 10.00 s.d. 12.30 dengan dua pemateri, yakni Prof. Dr. Warsono, M.S. dan Dr. Hananto Widodo, S.H,. M.H.
Diskusi virtual dengan menggunakan aplikasi google meet ini tampak memudahkan pemateri dalam menyampaikan isi materi yang dibahas. Peserta diskusi yang berasal dari kalangan mahasiswa dan dosen Unesa dan luar Unesa terlihat antusias emngikuti diskusi virtual ini.
Warsono dalam pemaparannya kembali mengingatkan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Covid-19 yang sedang mewabah nyatanya bisa dijadikan sarana untuk instospeksi diri. Mengingatkan manusia untuk kembali pada kodratnya sebagai makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan bantuan dari orang lain. “Wabah covid-19 menjadi sarana untuk membangkitkan kembali semangat gotong royong yang dilandasi oleh nilai kemanusian. Nilai gotong royong yang telah lama kita abaikan karena sikap egoisme perlu dibangun kembali. Keberadaan kita sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, dan selalu membutuhkan bantuan orang lain perlu kita renungkan kembali. Kodrat sosial kita telah melahirkan suatu kebutuhan hidup bermasyarakat yang dilandasi oleh kegotongroyongan dan kemanusiaan,” papar Warsono.
Sejalan dengan apa yang dipaparkan oleh Warsono, Hananto juga meyampaikan “Kesadaran masyarakat sangat diperlukan dalam memutus rantai penyebaran covid-19, kita harus mematuhi kebijakan-kebijakan pemerintah yang bisa mensejahterakan masyarakat.”
Dalam diskusi tersebut, Hananto juga menegaskan jika dampak yang ditimbulkan adanya covid-19 ini berimbas pada beragam aspek kehidupan, sehingga tidak bisa dilihat hanya pada aspek hukum dan kesehatan saja, melainkan juga bisa dilihat pada aspek ekonomi, pendidikan, sosial, politik, dan budaya. (mega/ay)