03 May 2019


Unesa.a.id, Surabaya – Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2019, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa mengadakan Lomba Pidato Nasional bagi Mahasiswa Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA). Lomba tahunan yang dipusatkan di Auditorium LP3M Unesa kampus Lidah Wetan ini di hadiri oleh 31 peserta mahasiswa BIPA, Kamis (2/5).
Perlombaan di tahun ini mengusung tema “Indonesia Rumah Keduaku”. Peserta diwajibkan membacakan pidato yang telah ditulis di depan para juri dengan durasi waktu 3-7 menit. Meski belum lancar, mahasiswa BIPA memberikan seluruh kemampuannya untuk bisa berpidato. Hal tersebut mendapat apresiasi bagi para pengajar dan penonton. Pasalnya mahasiswa-mahasiswa tersebut masih beberapa bulan di Indonesia namun dengan kegigihannya para BIPA bersemangat belajar untuk mahir berbahasa Indonesia.
Turut hadir pejabat Unesa dalam kegiatan tersebut, Koordinator BIPA Unesa, Dr. Tengsoe Tjahjono, serta Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Dr. Trisakti, M.Si.
Dalam sambutannya Dr. Tengsoe Tjahjono mengungkapkan harapannya agar lomba kali ini bisa memberikan momen yang berkesan untuk para peserta BIPA yang hadir. “Semoga isi pidato yang disampaikan penuh dengan harapan, penuh impian dan gairah agar kita semua bisa hidup secara berdampingan. Suatu saat semoga bisa bertemu lagi ketika kita rindu dengan negeri ini,” papar Dr. Tengsoe.
Selanjutnya, acara lomba dibuka oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). Sebelum membuka acara, Dr. Trisakti menekankan bahwa kegiatan ini bisa bermanfaat untuk mahasiswa BIPA. “Mahasiswa BIPA dituntut berkreativitas dengan tema yang diusung. Sehingga mahasiswa bisa mengemas pidato yang telah ditulis terdapat unsur sosial dan budaya. Namun yang paling penting, mahasiswa BIPA yang hadir bisa menjalin silahturahmi dengan sesama mahasiswa asing,” jelasnya.
Para mahasiswa asing ini akan memperebutkan total uang jutaan rupiah, sertifikat serta piagam. Dalam lomba ini terdapat 7 aspek yang digunakan juri sebagai penilaian diantaranya alur pidato, isi, ketepatan tata bahasa, kelancaran dalam menyampaikan pidato, gerak tubuh, intonasi, serta durasi.
Setelah hampir 4 jam lomba berlangsung, para juri telah menutuskan siapa yang berhak menjadi juara. Juara 1 berhasil diraih oleh Faith Fore asal Zimbabwe yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Universitas Airlangga. Juara 2 diraih oleh Ali Asgar Hajiyev asal Azerbaijan yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Juara diraih oleh Daniel Antonio Milan Cabrera asal Meksiko yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Univeristas Pendidikan Indonesia.
Keluar sebagai juara pertama, Faith Fore mengaku senang dengan pidato yang telah disampaiakan. “saya merasa bangga bisa berbagi pengalaman dan cerita tentang kehidupan saya di Indonesia,” papar mahasiswa asal Zimbabwe ini. (Suryo/why)