29 September 2018


Unesa.ac.id-Surabaya, (29/09) Pusat Pengembangan Karakter dan Layanan BK (P2KLBK) Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unesa menyelenggarakan acara seminar nasional dengan mengusung tema “Tantangan dan Peluang Dunia Pendidikan di Era Persaingan Global”. Acara yang dilaksanakan di auditorium lantai 9 LP3M Unesa tersebut dibuka langsung oleh Prof. Dr. Rusijono, M.Pd., serta menghadirkan tiga narasumber, diantaranya Dr. (Hc.) Ir. Abdulkadir Baraja, Dr. (Hc.) Dahlan Iskan, dan Lisnani Sukaidawati, S. Sos., M. Si. Selain itu, seminar nasional ini dihadiri oleh kurang lebih 351 peserta, terdiri dari dosen-dosen, mahasiswa, dan staf-staf lainnya.
Sesi pertama yang dipaparkan oleh Abdulkadir Baraja memaparkan materi terkait strategi dalam membangun umat dengan cara membangun Sumber Daya Manusia (SDM) nya. “Mesin SDM yang sangat digandrungi oleh masyarakat adalah sekolah. Sekarang hampir tidak ada anak bangsa yang tidak sekolah, jadi sekolah adalah mesin SDM yang sangat strategis untuk meningkatkan kualitas bangsa ini.” tutur Abdulkadir. Selain itu menurutnya, cara yang paling mudah agar pendidikan lebih baik adalah menciptakan “sekolah contoh” yang layak dicontoh oleh sekolah lain.
Lisnani Sukaidawati, pada sesi pemateri kedua, memaparkan materinya berkaitan dengan Pola Pengasuhan Karakter Anak dalam Era Teknologi Digital. Menurut Lisnani, orang tua yang belum siap mengemban tugasnya yakni orang tua yang belum menguasai tahapan perkembangan anak. Dampaknya dapat berakibat pada kepribadian sang anak. Lisnani juga menjelaskan untuk menghadapi dalam perkembangan anak adalah dengan tetap tenang, tidak mudah panik, serta memfilter segala informasi yang di dapat oleh anak.
Pada sesi pemateri terakhir dipaparkan oleh mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Dahlan Iskan memaparkan bahwa dunia pendidikan adalah hak dan kewajiban seluruh warga negara. Pendidikan merupakan modal untuk membentuk karakter diri bangsa ke depannya. Seperti halnya mahasiswa tidak hanya meraih IPK yang tertinggi melainkan mempelajari setiap tahapan pendidikan selama kuliah serta meningkatkan prestasinya. Dahlan berharap mahasiswa harus mempu memenuhi empat elemen yakni metodologi, sistematis, kritis, dan kerja sama. “Hebatlah di satu tempat, maka anda akan hebat di tempat lain,” tutur Dahlan pada akhir materinya. (FBR/why)