02 September 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA–Pemerintah dan sejumlah perguruan tinggi terus menunjukan komitmennya dalam memajukan dunia olahraga nasional. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) perkuat kerja sama implementasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) lewat MoU Penyelenggaraan Sentra Latihan Olahraga Muda Potensial Nasional 2022.
Acara penandatanganan ini dihadiri Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., beserta jajarannya dan perwakilan Kemenpora, Dr. M. Aziz., M.Pd., juga bersama jajarannya di Gedung Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya.
Cak Hasan mengatakan bahwa UNESA ditunjuk Kemenpora sebagai salah satu dari empat sentra latihan olahraga muda potensial nasional atau sentra pembinaan atlet DBON. Saat ini, lanjutnya, UNESA masih melakukan seleksi para calon atlet cabor atletik, taekwondo, panahan dan renang.
“MoU ini sebagai penguatan kerja sama agar proyek besar ini bisa berjalan lancar dan sukses mencetak atlet kebanggaan nasional di level dunia ke depannya,” ujarnya.
Kerja sama ini merupakan komitmen UNESA sebagai kampus yang memiliki keunggulan dalam bidang olahraga, pendidikan, seni-bahasa dan disabilitas.
“Guna mensukseskan ikhtiar ini UNESA sudah mematangkan segala hal meliputi sarpras dan SDM yang mumpuni. Bahkan kami siapkan perlengkapan standar internasional dan para ahli dan pelatih internal maupun eksternal. Ada ahli olahraga, kesehatan, gizi dan ahli-ahli lainnya,” bebernya.
Dr. Dwi Cahyo Kartiko, S.Pd., M.Kes., Wakil Dekan Bidang Akademik, Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) menyatakan, kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang sebelum-sebelumnya dengan lebih menekankan kepada anggaran yang dibutuhkan dalam pembinaan atlet DBON di UNESA.
Dia menambahkan, dari hasil seleksi calon atlet DBON tahap awal, terdapat 28 atlet yang lolos seleksi pada 10 cabang olahraga yang digelar beberapa minggu lalu. Juga terdapat 11 tenaga pendukung sport science dan 4 pelatih teknik (4 pelatih taekwondo dan 1 pelatih panahan) yang berasal dari pihak eksternal.
Kurikulum khusus atlet juga telah siap untuk diaplikasikan demi menunjang proses belajar atlet selama pembinaan. Para atlet yang dibina di UNESA tidak hanya dituntut untuk pandai dalam olahraga, para atlet juga dituntut untuk tetap sekolah dan menguasai ilmu-ilmu yang lain. Karena itu ada istilah para atlet berlatih sambil sekolah bukan sekolah sambil berlatih.
Anggaran yang turun dari Kemenpora dipergunakan untuk pengadaan atau penyediaan fasilitas, transportasi, kegiatan pembelajaran, akomodasi, konsumsi, serta berbagai kebutuhan lainnya.
“Segala kebutuhan penyelenggaraan sentra latihan olahraga muda potensial nasional ini sudah dikalkulasikan dengan baik oleh tim Kemenpora dan UNESA dalam kegiatan review kesiapan sentra olahraga nasional beberapa waktu lalu,” ujarnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Saputra
Editor: @azam Alasiah*