20 February 2024


Unesa.ac.id, Surabaya- Pelatih panahan atlet Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional (SLOMPN) Unesa Rafi Mahardika mengaku bersyukur karena anak didiknya mampu beradaptasi dengan peralatan baru. Mereka bisa meningkatkan kemampuan teknik dan penggunaan peralatan baru datang dari Kemenpora.
“Saat ini di tahapan penguasaan teknik dan peralatan baru. Alhamdulillah, anak-anak sudah dapat menguasai teknik tersendiri dan masing-masing punya ciri khas,” katanya.
Rafi menekankan kepada anak didiknya agar bisa menguasai permasalahan dan mampu mengatasi kendala yang ada di lapangan. Baik ketika berlatih maupun dalam pertandingan, sehingga kepercayaan diri pemain akan lebih meningkat.
“Kita sudah kembangkan dan perkuaat agar atlet bisa menyelesaikan permasalahan dan menemukan solusi, supaya mereka lebih percaya diri,” tegasnya.
Ditambahkan Rafi, saat ini para atet panahan SLOMPN Unesa menggunakan alat baru dari Kemenpora yang lebih bagus dan fleksibel. Dia optimis, dengan sarana dan prasarana baru tersebut, motivasi atlet akan lebih meningkat dan bisa menunjang meraih prestasi.
“Insya Allah kalau alat sudah mumpuni, dan speknya juga sudah yang tertinggi,” tambahnya.
Dia mengakui, memang butuh adaptasi waktu bagi atlet untuk menguasasi peralatan baru yang menjadi penunjang. Beberapa alat yang datang itu di antaranya adalah busur, panah, dan beberapa peralatan lainnya yang masuk dalam spek tertinggi.
Rafi menegaskan, dengan alat baru tersebut, para atlet jadi lebih fleksibel dalam menggunakan alat untuk memanah. Sebab, lebih mudah dikontrol dan punya performa bagus.
“Keunggulannya mungkin terkait performa lebih bagus, setingann dan pengontrolannya lebih canggih karena sudah bisa dikontrol sama pelatih. Yang paling bagus pakai foam lebih ringan fleksibel dan tahan lama untuk lontarannya,” tegasnya.
Untuk anak panah, peralatan baru tersebut menggunakan karbon, sehingga para atlet lebih mudah menggunakannya karena ringan dan cenderung lentur.
Sementara itu, terkait latihan, dia mengungkapkan ada perkembangan fisik dan teknik dari para pemain. Hanya saja, mereka harus bisa belajar untuk cepat melakukan recovery.
“Latihan perkembangan lebih bak dan fisik dan teknik siapkan lebih detail terkait manajemen waktu recorvery. Karena memang manajemen anak-anaknya kurang kuat dan diperkuat lagi,” tandasnya. @sir