13 April 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA-Perguruan tinggi harus terus bertransformasi dan kolaborasi dengan berbagai mitra baik dalam maupun luar negeri. Itulah yang terus dilakukan Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Terbaru, kampus yang dipimpin Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., itu menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Riyadh di Ruang Sidang, Lantai 8, Gedung Rektorat, Kampus Lidah Wetan pada Senin (11/04/2022).
Kerja sama tersebut dalam rangka mengembangkan pendidikan tinggi di tanah air. Dubes RI-Riyadh, Dr. Abdul Aziz Ahmad mengatakan bahwa KBRI berkomitmen memberikan fasilitasi kepada semua pihak, termasuk UNESA yang bersedia memanfaatkan peluang kerja sama pengembangan pendidikan tinggi. “Kami memang berupaya untuk mengembangkan kerjasama pendidikan tinggi dengan beberapa universitas ternama di Indonesia, termasuk UNESA,” ujarnya.
Kerja sama itu, lanjutnya didasarkan beberapa hal. Di antaranya karena Indonesia dan Arab Saudi memiliki semangat yang sama untuk mengembangkan pendidikan tinggi bertaraf internasional. Saat ini, Arab Saudi sudah mengembangkan visi 2030 yang di dalamnya termasuk mengupayakan agar universitas-universitas di Saudi mampu mencapai ranking 200-an internasional.
Selama ini pendidikan yang dikembangkan dalam hubungan bilateral kedua negara lebih condong kepada pendidikan keagamaan. Dia berharap pendidikan bertaraf internasional itu nantinya ada pengembangan wilayah baru termasuk di dalamnya adalah kerja sama di bidang sains dan teknologi. “Semoga UNESA memberikan perhatian tersendiri dalam kerja sama dengan universitas-universitas di Arab Saudi dalam bidang nonagama,” harapnya.
Abdul Aziz Ahmad melanjutkan, persepsi tentang Arab Saudi sebagai negara sumber ilmu pengetahuan keagamaan tampaknya harus bergeser agar bisa mempersiapkan diri bahwa di Arab Saudi sebenarnya pengembangan sains dan teknologi juga sudah maju. Banyak sekali expert-expert di bidang pendidikan dari mahasiswa mancanegara, khususnya dari Amerika dan Eropa yang digunakan oleh pemuka Arab Saudi untuk pengembangan universitas.
KBRI juga membuka kesempatan kepada putra-putri Indonesia untuk mengembangkan dirinya di Arab Saudi. Sekarang ini ada sekitar 1.600 mahasiswa yang belajar di Sekolah Indonesia Riyadh, Sekolah Indonesia Jeddah, dan Sekolah Indonesia Makkah yang secara internasional sudah bisa mengenal lingkungan yang berbeda di Indonesia dan hal itu bisa dimanfaatkan UNESA juga sebagai bagian dari pengembangan jaringan internasional.
“Ke depannya kita bisa melihat, menggunakan, dan memanfaatkan anak-anak yang cerdas di sini (Arab Saudi, red) untuk belajar di UNESA dengan bahasa pengantar, bahasa Inggris atau mungkin bahasa Arab. Di sini memang kami berupaya agar anak-anak meskipun sekolah di Sekolah Indonesia Riyadh masih menggunakan bahasa Indonesia tetapi mereka juga sudah terbiasa dengan bahasa asing,” paparnya.
Selama ini, mahasiswa Indonesia memperoleh beasiswa dari pemerintah Arab Saudi. Pemerintah Indonesia bisa dikatakan jarang menerima, menyediakan, bahkan memberikan beasiswa kepada mahasiswa Arab Saudi untuk belajar di Indonesia. “Di Arab Saudi sendiri ada sekitar 2.500 mahasiswa Indonesia yang belajar, memang kebanyakan belajar di bidang agama dan bahasa Arab,” sambungnya lagi.
Pemerintah Arab Saudi sudah menyampaikan kesediaannya untuk menerima lebih banyak lagi mahasiswa-mahasiswa dari Indonesia dengan beasiswa pemerintah Arab Saudi untuk belajar bidang nonagama bahkan sejak sarjana. Salah satu universitas yang sudah membuka beasiswa pemerintah Arab Saudi dari tingkat sarjana adalah King Saud University.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Dr. Sujarwanto, M.Pd., mengungkapkan bahwa UNESA telah menjalin kerja sama dengan berbagai universitas nasional, internasional dan lembaga pendidikan beserta berbagai program pemerintah termasuk juga dengan kedutaan besar Indonesia di berbagai negara melalui pengembangan pendidikan dan pengajaran, termasuk program MBKM, join research, student exchange, publikasi ilmiah, dan program-program lainnya. “Kami menyabut baik kerja sama ini. UNESA siap untuk saling berbagi dan berkontribusi untuk kemajuan pendidikan tinggi baik di Indonesia maupun di Arab Saudi,” ucapnya.
Pada acara inti yakni penandatangan MoU MoA FIP dan MoA prodi S-1 Manajemen Pendidikan. Penandatanganan MoU Universitas Negeri Surabaya dengan KBRI-Riyadh ditandatangani Dr. Sujarwanto, M.Pd dengan Dr. Abdul Aziz Ahmad, M.A., yang masing-masing didampingi Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd dan Badrussaleh, PhD.
Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ketua Office of International Affairs (OIA) UNESA, UPT Humas Unesa, staf khusus Wakil Rektor 4, staf IOA, dekan FIP dan Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan. [Humas UNESA]
Penulis: Fiona
Editor: @zam*