12 August 2020

Penerapkan pembelajaran Daring di era New Normal memiliki berbagai tantangan, diantaranya ketimpangan teknologi, keterbatasan sumber daya dankompetensi guru. Hal ini disampaikan Sucipto, Dosen S2 Teknologi Pendidikan Unitomo saat sebagai narasumber Webinar Nasional dengan mengangkat tema ”Aspek Afektif dalam Pembalajaran Daring di Era New Normal”, Selasa (30/06).“Dalam daring ini kita juga musti memperhatikan kolaborasi antara guru dan orang tua, agar tercipta suasana belajar mengajar secara online yang tepat sasaran,” kata Sucipto.Prof. Dr. Mustaji, M.Pd. Kaprodi S3 Teknologi Pendidikan Unesa dalam Webinar FKIP Unitomo diskusikan aspek afektif pembelajaran daring di Era New Normal.Webinar Nasional yang dislenggarakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) dilaksanakan secara Daring atau online menggunakan zoom meeting sebagai media pertemuan diikuti sekitar 300 partisipan menghadirkan Prof. Bambang Yulianto, Wakil Rektor 1 Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Prof. Mustaji, Kepala Program Studi S3 Pendidikan Unesa serta Sucipto.Mengawali kegiatan, Wakil Rektor IV, Meithiana Indrasari mengungkapkan kegiatan ini bisa memberikan wawasan bagi peserta agar aspek afektif pembelajaran secara online di era New Normal bisa tepat sasaran. “Mari kita bersama-sama mewujudkan pendidikan yang berkualitas di era New Normal ini,” ungkapnya.Sementara dalam paparannya, Prof. Bambang Yulianto mengatakan saat ini dunia pendidikan mengalami revolusi yang dahsyat, sehingga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuat kebijakan yang selaras dengan perubahan.“Dari arahan Kemendikbud menyebutkan, pendidikan musti menciptakan karakter yang unggul, budaya kolaboratif dan kompetitif,” ujarnya.Menyikapi paparan Prof. Bambang Yulianto, Prof. Mustaji menjelaskan, dalam menyikapi kebijakan dari kementerian, dunia pendidikan dalam menerapkan keterampilan di kenormalan baru menggunakan kurikulum 2013 dengan 4C.“Setidaknya kita mengajarkan Communication, Collaboration, Critical Thingking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation,” jelasnya.