15 August 2019


Unesa.ac.id, Surabaya - Setelah melaksanakan kegiatan pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di sekolah selama lima minggu kini kegiatan tersebut memasuki tahap monitoring yang dilaksanakan oleh LP3M Unesa, (14/08). Dalam monitoring ini dilaksanakan di dua tempat, Madiun dan Kediri. Agar pelaksanaan ini efisien dan terlaksana dengan baik, LP3M Unesa membaginya menjadi enam kelompok. Empat kelompok terbagi di madiun dan dua kelompok di Kediri.
Menurut Ketua LP3M Unesa, Dr. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd., monitoring ini dilaksanakan untuk mendapatkan informasi pelaksanaan PLP di sekolah terlaksana dengan baik. Serta memperoleh masukkan dan kendala dari guru pamong serta pihak sekolah sebagai bahan evaluasi pelaksanaan PLP.
“Monitoring ini untuk mendapatkan informasi sebagai pertimbangan evaluasi pelaksanaan PLP. Dari situlah kami akan memperbaiki dari titik mana yang akan diperbaiki,” ujar Bachtiar.
Salah satu sekolah yang dilakukan monitoring adalah SMPN 1 Madiun. Menurut Jari Mintoadi selaku guru pamong mata pelajaran Olahraga menuturkan mahasiswa Unesa yang melaksanakan PLP di sekolahnya dalam segi keilmuan sudah sangat baik. Namun untuk penguasaan kelas masih perlu ditingkatkan.
“Saya mengapresiasi sekali keilmuan yang dimiliki mahasiswa Unesa, sehingga kami bisa seperti teman untuk tukar keilmuan, namun dalam penguasaan kelas mereka harus lebih giat untuk belajar,” ujar Mintoadi.
Dalam hal ini Bachtiar menegaskan bahwa pelaksanaan PLP berbeda dengan PPL. PLP hanyalah kegiatan pengamatan atau observasi dan pemagangan yang dilakukan mahasiswa program sarjana pendidikan untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di sekolah. Dalam kegiatannya PLP bertujuan untuk mengamati langsung kultur sekolah, struktur organisasi dan tata tertib sekolah, pengamatan kegiatan sekolah, dan membantu guru meyiapkan materi ajar. Sedangkan PPL lebih ke dalam proses penguasaan kelas.
Sementara itu Andhika Reza selaku mahasiswa Pendidikan Bahasa Jawa menuturkan pelaksanaan PLP di sekolah sangatk baik. Reza berpendapat dalam kegiatan ini banyak sekali pengetahuan yang baru ia dapat seperti pengalaman mengajar langsung meskipun masih didampingan guru pamong, cara memahami karakter siswa, melaksanakan kegiatan siswa dengan baik dan sebagainya.
“Banyak sekali ilmu yang saya ambil dalam kegiatan ini, meskipun awal-awal saya sedikit grogi untuk tatap muka langsung dengan siswa, namun dengan bimbingan dari guru pamong saya sedikit demi sedikit rasa grogi itu mulai luntur,” kata Reza. (why)