07 December 2018


Unesa.ac.id,Surabaya-Auditorium Gedung Rektorat Lantai 11 Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Lidah Wetan mendadak menjadi gemuruh kemarin (07/12). Puluhan pasangan putra putri dari masing-masing fakultas yang berjalan penuh gaya di atas karpet merah memukau ratusan penonton. Sorakan dan tepuk tangan meriah peserta dari dosen, karyawan, maupun mahasiswa mewarnai acara grand final pemilihan putra putri Unesa 2018.
Acara pemilihan putra putri tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis ke 54 Unesa. Pada saat grand final kemarin merupakan pasangan perwakilan dari tujuh fakultas. Sebelum sampai ke tahap itu, mereka terlebih dahulu melewati tahapan panjang, yakni mengikuti seleksi tingkat jurusan, fakultas, baru ke jenjang universitas.
Mereka yang masuk grand final merupakan figur atau representasi dari jurusan atau fakultas masing-masing. Kemudian yang dipilih dalam skala universitas lewat grand final merupakan figur universitas di tengah masyarakat. Maka dari itu, kualifikasi mereka tidak identik dengan kecantikan atau ketampanan, namun yang lebih diprioritaskan adalah yang cakap secara intelektual (akademis) maupun emosional.
Dari 14 peserta yang masuk grand final yang terpilih menjadi putra putri Unesa 2018 diraih oleh Ilham Devara dari Fakultas Bahasa dan Seni untuk putra dan Rifannisa Eka dari Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam untuk Putri. Tugas mereka nanti adalah mengedukasi dan melakukan sosialisasi baik di instansi atau ke masyarakat terkait banyak hal seperti mensosialisasikan keunggulan kampus, bahaya narkoba, pentingnya budaya literasi, mengajak masyarakat peduli lingkungan dan banyak hal lainnya.
Dewan juri yang hadir di antaranya Dr. Tatag Yuli, Latief Nurhasan, M.Pd., dan Puteri Indonesia Jatim Alsya Sekar Amaranggana. Beberapa finalis saat tanya jawab dengan juri terfokus pada masalah lingkungan yang perlu mendapat perhatian semua kalangan. Karena menurutnya, masalah lingkungan erat kaitannya dengan masalah kesehatan masyarakat. (vin/why)