25 April 2018


unesa.ac.id-Surabaya, Menandai penghujung April 2018, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjadi tuan rumah acara INDOEDUC4ALL bertajuk “Developing Friendly Campus for All” yang dihadiri 5 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia dan 3 Universitas yang tergabung dalam konsorsium Eropa. Anggota konsorsium diantaranya Universitas Indonesia, Unesa, UIN Sunan Kalijaga, UIN Syarif Hidayatullah, IAIN Surakarta, Universitas Lambung Mangkurat, Alicante University (Spanyol), Pireous University (Yunani) dan Glasgow Caledonia University (United Kingdom) serta diikuti oleh satu organisasi sosial SIGAB Yogyakarta. Acara yang diselenggarakan selama 2 hari bertempat di gedung LP3M Unesa tersebut di awali dengan sebuah talkhsow menghadirkan 8 narasumber yakni Direktur Pembelajaran Kemristekdikti Dr. Paristiyanti Nurwardani, Direktur PKLK Kemdikbud Dr. Praptono, Wakil Rektor 1 Unesa Dr. Yuni Sri Rahayu, Koordinator Indoeduc4all dari UIN Sunan Kalijaga Dr. Ro'fah, Kepala Biro Kerjasama Humas dan Protokoler Pemprop Jatim Benny Sampirwanto, Kabid PKLK Disdik Propinsi Jatim diwakili Dr. Ahsan Romadlon, dan Theofili Sbrina, Rose Cawood , Domingo Martines dari konsorsium Eropa.
Acara yang dimoderatori Fatma Ayu (Puteri Indonesia Jatim 2017) tersebut mendiskusikan pengembangan kampus yang inklusif dengan 3 indikator yang perlu diperhatikan, yaitu: (1) kebijakan pimpinan yang afirmatif; (2) praktik layanan untuk semua yang berasas kesetaraan, pemenuhan hak, akomodatif, aksesibel dan tidak diskriminatif; (3) budaya lingkungan kampus yang inklusif dan ramah untuk semua. Dalam kerangka pengembangan kampus-kampus itu, saat ini sedang berjalan program INDOEDUC4ALL yang didukung pembiayaannya oleh ERASMUS dilaksanakan mulai tahun 2017 dan akan berakhir pada tahun 2019. Anggota-anggota konsorsium tersebut menyampaikan bahwa mereka masih membuka kesempatan bagi kampus yang ingin bergabung yang tentu berkomitmen bersama untuk menyediakan layanan dan fasilitas bagi pendidikan anak disabilitas, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), penyediaan laboratorium inklusi, dan pendidikan Luar Biasa. Di Unesa sendiri saat ini sudah memiliki Pusat Studi Layanan Disabilitas (PSLD) yang diketuai oleh Dr. Budiyanto sekaligus sebagai ketua panitia acara tersebut.
Direktur Pembelajaran Kemristekdikti Dr. Paristiyanti Nurwardani menyampaikan hal-hal berkaitan dengan kebijakan Kemristekdikti tentang layanan pendidikan bagi mahasiswa disabilitas di perguruan tinggi serta program-program yang sudah dilaksanakan oleh Kemristekdikti. Sementara itu Jawa Timur sebagai salah satu Propinsi pelopor pendidikan inklusif, kini telah memiliki Perda disabilitas dan Pergub pendidikan inklusif serta menfasilitasi penyelenggaraan pendidikan inklusif. Kebijakan itu diantaranya berkait SMALB, SMA/MA dan SMK Inklusi agar lulusan mereka siap melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Acara ini juga dimeriahkan oleh pameran Sekolah Luar Biasa dan penampilan bakat menyanyi dari para penyandang disabilitas. (vin)