02 October 2021


Unesa.ac.id, Surabaya - Universitas Negeri Surabaya melalui Fakultas Bahasa dan Seni dan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum kembali menggelar webinar International the 2nd International Conference on Cultural Studies and Applied Linguistics (ICCSAL) pada Sabtu (02/10/2021). Webinar tersebut membahas tentang Critical Issues in Languages, Arts, and Social Sciences: Pride, Legacy, and Modernity.
Narasumber yang hadir yaitu Prof. Greg Kessler, Ph.D., Innovative Learning and Design Technology, Ohio University, USA, dan Prof. Slamet Setiawan, Ph.D., dari English Department, Faculty of Languages and Arts, UNESA. Sementara moderatornya adalah Pratiwi Retnaningdyah, M.Hum., M.A., Ph.D..
Lina Purwaning Hartanti, S.Pd., M.EIL. selaku ketua pelaksana acara menyatakan bahwa acara itu bertujuan untuk mewadahi para akademisi dan peneliti lintas disiplin ilmu untuk saling berbagi dan berdiskusi bersama terkait isu-isu mutakhir. Selain itu, forum ini juga untuk memperluas jaringan bagi para akademisi dan peneliti serta memfasilitasi para akademisi, peneliti dan sastrawan dalam mengembangkan publikasi ilmiah.
Ia berharap, konferensi serupa bisa berkembang lebih besar bahkan mengangkat banyak isu-isu terbaru. Kemudian dapat memberikan dukungan kepada para akademisi dan peneliti baru di berbagai disiplin ilmu untuk semakin mengembangkan ilmu pengetahuan.
Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dalam sambutannya menyatakan bahwa konferensi itu menjadi wadah stretegis bagi para sarjana, seniman, akademisi, dan praktisi dalam berbagi pemikiran dan perspektif lintas bidang. “Dengan begitu, akan muncul banyak akademisi hebat-hebat ke depannya yang seperti alm. Prof. Budi Darma. Beliau telah tiada, tetapi kita harapkan tumbuh seribu lagi yang setara dan bahkan melebih beliau,” ucapnya menyemangati.
Prof. Greg Kessler, Ph.D. pada kesempatan itu membahas tentang ‘Innovations in Technology, Pedagogy, and Language Learning’. Menurutnya, perubahan waktu akan dibarengi dengan perubahan kebutuhan yang mana juga dituntut harus lebih efektive. Pada era ini, perlu adanya penggunaan sosial media sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan dan efektif.
Fungsi media sosial salah satunya bisa sebagai sarana promosi pembelajaran bahasa kepada orang-orang biasa sehingga semakin tertarik mempelajari dan menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Greg juga menyoroti penggunaan berbagai teknologi dan berbagai hal-hal yang menarik saat ini dapat menjadi suatu cara untuk memberika pengalaman menyenangkan dalam mempelajari bahasa.
Prof. Slamet Setiawan, Ph.D. tajam menyoroti tentang fenomena bahasa gaul yang sering mencampurkan bahasa asing dengan bahasa lokal, pun bahasa Indonesia. Fenomena itu bisa disaksikan di berbagai media sosial, khususnya kalangan anak muda. “Bahasa yang digunakan generasii muda hari ini bagi saya terlalu berlebihan,” ucapnya.
Selain itu dengan fenomena semacam ini dapat menyebabkan kebanggaan dalam menggunakan bahasa daerah dan bahasa nasional menjadi penting untuk diselidiki kembali. “Pemuda mengakui bahwa faktor sosial dan tradisional memicu mereka untuk memilih berbagai bahasa. Namun, banyak anak muda masih tetap menjaga kebanggaan mereka atas bahasa daerah sebagai warisan leluhur, tapi di waktu yang sama mereka juga ingin memperlihatkan modernitas dalam menggunakan bahasa Inggris di sosmed,” jelasnya. (Hasna)