Unesa.ac.id, SURABAYA-Kabar gembira datang dari mahasiswa Prodi S-1 Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya. Mahasiswa dari prodi tersebut angkatan 2018, Arief Rachman Hakim menjadi salah satu delegasi Indonesia dan mendapat third prize setara perunggu dalam International Mathematics Competition for University Student (IMC) 2022.
IMC merupakan salah satu kompetisi bidang matematika bergengsi di dunia yang sudah berlangsung selama 29 tahun kompetisi. Tahun ini diikuti sekitar 667 peserta dari 57 negara. IMC 2022 organized by UCL (University College London) dan hosted by AUBG (American University in Bulgaria).
Arief menjelaskan bahwa kompetisi ini berlangsung selama dua hari dengan durasi pengerjaan masing-masing 4 jam. Soal-soal yang keluar seperti bidang aljabar, geometri, analisis real dan lain-lain. Kendati tampak sukar, tetapi Arie mengaku sudah mempersiapkan diri secara matang jauh-jauh hari sehingga berhasil meraih posisi Third Prize.
Perjalanan Arief sampai ke IMC yaitu dimulai dari Kompetisi Nasional Matematika dan IPA atau KNMIPA yang sekarang bernama ONMIPA seleksi tingkat nasional. Dalam kompetisi itu Arief lolos ke babak final bersama 12 peserta Indonesia lainnya. “Waktu KNMIPA saya dapat medali perunggu, tahun ini tim indonesia ada 12 orang. Peraih medali di KNMIPA 2021, berkesempatan untuk mewakili Indonesia di IMC tahun ini,” bebernya.
Arief memiliki strategi untuk sukses dalam kompetisi ini yaitu pendalaman materi matematika yang meliputi aljabar, analisis (real dan kompleks), geometri, dan kombinatorik dan memperbanyak latihan soal serta banyak doa. “Perdalam materi pada bidang yang dilombakan ini penting bangat. Selain itu banyak banyak latihan soal untuk melatih proses berpikir memecahkan masalah,” jelasnya.
Sebelum ajang IMC digelar, seluruh kontingen Indonesia difasilitasi oleh Puspresnas untuk mendapatkan pembinaan. Pembinaannya diberikan oleh beberapa dosen di seluruh Indonesia yang ahli di bidangnya masing-masing. Pembinaan ini sangat membantu mereka untuk bersaing dengan delegasi negara lain.
Menurut Arief, adapun strategi agar bisa dapat prize IMC, yakni mengumpulkan score sebanyak-banyaknya dan memantapkan materi wawasan dengan bidang matematika yang dilombakan. Serta secara terus menerus latihan menjawab atau memecahkan soal sebagai simulasi lomba, bertanya ke dosen atau teman, fokus serta konsisten.
“Ini tentu menjadi motivasi bagi saya untuk terus belajar lagi ke depannya dan semoga menjadi motivasi untuk teman-teman yang lainnya. Semoga ini menjadi parfum untuk Indonesia, UNESA, teman-teman kelas, dan keluarga atau orang tua. Terima kasih untuk semua pihak yang mensupport secara langsung maupun tidak langsung selama ini,” tutupnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Madina
Penulis: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Pribadi Arief